Rabu, 05 Januari 2022

Aplikasi Penilaian Kinerja Guru (PKG) Lengkap Semua Golongan/Ruang

Ketika Jepang dibom atom kedua kota yaitu Hirosima dan Nagasaki, respon kaisar Hirohito pertama kali adalah bertanya berapa jumlah guru yang tersisa. Pertanyaan tersebut adalah bukti bahwa guru adalah profesi yang amat penting di negeri ini. Tak boleh dipandang sebelah mata, karena melalui tangan-tangannya lahirlah para orang-orang hebat, seperti dokter, menteri, presiden dan lain-lain. Mereka bisa sukses dan cerdas menguasai ilmu pengetahuan awal mula berasal dari gurunya. Namun kesuksesan mereka kadang berbanding terbalik dengan kehidupan guru. Layaknya kita tak boleh melupakan jasa-jasa dari guru dan selalu mendoakan yang terbaik bagi guru kita.

Banyak perguruan tinggi yang membuka fakultas pendidikan dengan berbagai macam jurusan. Tak sedikit juga setiap jurusan dalam setahun jumlah rombongan  belajarnya, paling sedikit dua rombel dengan jumlah per rombel 32-40 mahasiswa. Hal ini tentunya adalah kabar baik bahwa profesi guru masih banyak diminati oleh orang dan kebutuhan guru di masa mendatang akan terpenuhi. Akan tetapi kenyataan yang ada banyak lulusan sarjana pendidikan seakan banting setir, melihat sedikitnya gaji guru honorer yang diterimakan setiap bulannya. Dibandingkan antara gaji karyawan pabrik lulusan SMA dengan guru lulusan sarjana, jauh sekali perbedaannya misal gaji karyawan perbulan dua juta lima ratus sedangkan guru perbulan satu juta. Ditambah dengan adanya pengadaan CPNS untuk formasi guru hanya membuka kuota sedikit dan persaingan begitu ketat, serta menghandalkan kecerdasan di atas rata-rata dalam mengerjakan soal SKD dengan waktu singkat. Maka banyak lulusan sarjana pendidikan lebih memilih profesi selain guru, misalnya pegawai Bank, pegawai perusahaan, dan lain-lain.

Menjadi seorang guru merupakan profesi yang dituntut selalu belajar dan belajar menyesuaikan dengan keadaan zaman. Murid hari ini beda dengan murid 10 tahun kedepan karena kemajuan teknologi yang selalu berkembang, mengharuskan guru belajar menyesuaikan teknologi tesebut diterapkan dalam pembelajaran. Sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas serta hasil belajar siswa juga baik. Dan kualitas pendidikan nasional akan meningkat serta tercapainya tujuan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, guru harus menguasai empat kompetensi yaitu 
  1. Kompetensi Pedagogik, adalah kemampuan guru dalam mengajar mulai perencaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
  2. Kompetensi Profesional, adalah kemampuan guru dalam menguasai materi dan menyelesaikan tugas-tugasnya. 
  3. Kompetensi Sosial, adalah kemampuan guru dalam berhubungan atau menjalin komunikasi dengan murid, wali murid dan sesama warga sekolah
  4. Kompetensi Kepribadian, adalah kemampun guru yang berhubungan dengan karakter guru itu sendiri misal sabar, adil, bijaksana, dan lain-lain.

Untuk mengukur kualitas dari guru dalam setahun minimal dua kali dilakukan penilaian kinerja guru (PKG). Penilaian ini berisi komponen-komponen empat kompetensi guru. Tahapan PKG dimulai dari masa observasi, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Adapun penilai dalam PKG dilakukan oleh kepala sekolah, sesama guru, walimurid, dan murid. Hasil dari PKG adalah sebagai acuan guru dalam memperbaiki kekurangan dalam dirinya sebagai guru. Selain itu sebagai nilai dalam SKP.

Ilmuku jadi ilmumu sebagai media pendidikan berusaha membantu dalam menunjang kebutuhan guru. Oleh karena itu, melalui ilmuku jadi ilmu guru bisa mendownload aplikasi PKG (disini).

Download juga aplikasi SKP (disini)

0 comments:

Posting Komentar

Pencarian